WASPADALAH MEMILIH 'SAHABAT
JANGAN MENJADIKAN SAHABAT,ORANG YANG TIDAK MEMBANGKITKAN SEMANGAT KITA KEPADA ALLAH TA'ALA DAN PERKATAANNYA TIDAK MEMIMPIN KE JALAN ALLAH SUBHANNAHU WA TA'ALA.
Syaitan akan senantiasa mencari jalan untuk menghalang dan menyesatkan orang yang coba berjalan di atas jalan yang lurus.
Katakanlah: “Patutkah kita menyeru serta menyembah yang lain dari Allah, sesuatu yang tidak memberi manfaat kepada kita dan tidak dapat mendatangkan mudarat kepada kita; dan (patutkah) kita dikembalikan mundur ke belakang (menjadi kafir musyrik) setelah kita diberi hidayah petunjuk oleh Allah (dengan agama Islam), seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan-syaitan di bumi (di tempat yang lengang) dalam keadaan bingung, sedang ia pula mempunyai sahabat-sahabat yang mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan berkata kepadanya): ‘Marilah bersama-sama kami’. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah sebenar-benar petunjuk, dan kita diperintahkan supaya berserah diri kepada Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian makhluk”.
( Ayat 71 : Surah al-An’aam )
Bisa saja kamu keliru memilih sahabat karena menganggap kamu benar memilihnya menjadi sahabat,hingga tidak sadar bahwa kamu bersahabat dengan orang yang lebih rendah keadaan ruhaninya dari dirimu.
Orang yang melakukan perjalanan cenderung membawa sahabat bersama-samanya.Ada sahabat berfungsi sebagai 'khadam'. Ada sahabat yang berguna untuk berbicara dan ada sahabat yang boleh menjadi penunjuk jalan.
Muhajirin (orang yang berhijrah) kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya TIDAK MEMERLUKAN 'khadam'.
Dia mungkin memerlukan sahabat berbicara, tetapi yang sangat diperlukannya ialah sahabat yang boleh menjadi penunjuk jalan.
Seseorang haruslah berhati-hati dalam memilih sahabat penunjuk jalan.
Orang yang hendak dijadikan pembimbing itu hendaklah seorang yang boleh membangkitkan semangat untuk bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan perkataannya mengandungi hikmah yang menggerakkan hati agar menghadap Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Orang yang layak membimbing orang lain pada jalan keruhanian adalah orang yang telah menempuh sendiri jalan tersebut dan telah mengalami hal-hal (hakikat-hakikat) serta memperolehi makrifat.
Mungkin sukar untuk kita mengetahui hal sebenar orang yang demikian,namun, sekiranya diperhatikan, pengalaman dan pencapaiannya terbayang pada kelakuan/tindakan dan ucapannya.
Kelakuan/tindakannya membangkitkan semangat orang di sekelilingnya agar beramal bersungguh-sungguh bagi mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.
Perkataannya pula mengandung nasehat dan pengajaran yang menggerakkan hati supaya menghadap kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Apabila orang yang sedang menjalani jalan keruhanian bersahabat dengan orang arif yang demikian, dia akan dapat menghilangkan kekeliruan yang mungkin dialaminya semasa pengembaraannya. Sekiranya si salik memilih sahabat dari kalangan orang yang tidak pernah mengalami zauk hakikat dan makrifat dan kedudukan keruhanian orang tadi jauh lebih rendah daripadanya, si salik itu tidak akan mendapat bimbingan yang diharapkannya.
Kehadiran sahabat yang demikian mungkin tidak membangkitkan semangat untuk berbuat taat kepada Allah dan ucapannya tidak melahirkan keghairahan menghadap Allah .
Lebih bahaya lagi jika dia memberi petunjuk yang salah kepada si salik. Kemungkinan terjadi si salik melakukan kesalahan tetapi dia tidak menyadari akan kesalahan tersebut, dan sahabatnya juga tidak menyadarinya.
Si salik itu terus berpegang pada pendapat yang salah dan sahabatnya memberi dukungan. Dia menganggap benar apa yang sebenarnya salah. Sekiranya perkara yang salah itu melibatkan soal akidah, kemungkinan salah iktikad itu membawa kepada kekufuran.
Bertambah jauh perjalanan bertambah banyak perkara pelik yang dialami dan kekeliruan yang dihadapi menjadi bertambah sulit. Hanya sahabat yang terdiri daripada orang arif dapat menerangkan setiap pengalaman keruhanian yang dilalui dan menyingkap segala kekeliruan yang dihadapi.
Jadi,waspadalah dalam memilih sahabat,sebab,Orang yang dikelirukan/dibelokkan oleh syaitan tidak dapat mengenali sahabat yang benar-benar mengajak kepada petunjuk Allah.
Syaitan membuatnya menjadi bingung, lalu dia menyangka bahwa dia sudah berada di atas jalan yang lurus sedangkan dia telah salah jalan.
Jadi,Sahabat memainkan peranan yang penting dalam membantu seseorang mencari yang hak.
Selamat datang Al-Jama'ah yang akan merapatkan shof di Monas dalam Ibadah Akbar 212.
Tabarakallah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar