Jumat, 12 Agustus 2016

Isterimu bukan pembantumu

Wanita adalah "Raihanah " bukan "Qahramanah".

Raihanah adalah ---> tumbuhan yg mengeluarkan bau semerbak dan wangi. Bau wanginya menyebar kemana mana dan di nikmati oleh seluruh makhluk yg ada di muka bumi.
Sedangkan,
Qahramanah adalah --->PEMBANTU yg hanya dipakai ketika diperlukan,yg diberi kesibukan utk menyenangkan org lain,yg diberi beban menyelesaikan pekerjaan orang lain.

Jika para pria mencari isteri utk dinikahi dengan syarat pintar masak,pintar urus rumah,artinya yang di carinya Pembantu,bukan seorg isteri yang sebenarnya.

Jika seorg pria berta'aruf yg sebenarnya ta'aruf,ia tdk akan mengetahui apakah isterinya pintar masak,pintar urus rumah,enak masakannya. Sebab,ia tdk akan pernah merasakan sblm pernikahan yang halal.

Lain soal kalau pacaran umum ya.

Jika seorg pria yg kuat imannya,ia tdk akan memandang isteri nya apakah enak masakannya,pintar urus rumah,dsbnya, tdk akan terlintas dipikirannya hal2 tsb, bagaimanapun isterinya, punya kekurangan sekalipun ia akan tetap menerimanya,sbb menikahinya dgn lillah billah . tanpa syarat tanpa alasan. Ia akan tetap mensyukuri apapun yg ada pada isterinya,sll bersabar bagaimanapun kekurangan isterinya, jika pun ia mendapatkan seorang isteri yang pandai memasak,mengurus rumah tangga,itu semata karena karunia Allah pada mereka,dan ia tidak akan berlepas tangan,tetap bersama sama dalam mengurus rumah tangganya.
itulah sakinah,mawaddah dan rahmah yg haq.

Wanita bagaikan seperti ayat ayat Tuhan. Wanita adalah ayat ayat atau dalil ciptaan Allah, wanita adalah ayat kejelasan Allah dan kekuasaan-NYA. Akal wanita ada dalam ke"cantik"annya. Dan kebaikan laki laki ada dalam akalnya. Setiap yg wujud adalah ayat dan realitas dari keberadaan wanita.

" jika wanita mencintai dgn ikhlas,dia akan memberikan semua yg dia miliki ". Tak perlu menuntut dan memaksanya harus ikuti keinginanmu.sebagai isteri ia dengan keSADARan pada Allah akan menjalankan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai isteri yang shaleha. :)

Rasulullah bersabda :
" 3 hal dari dunia kami ini,aku di ciptakan punya fitrah menyintainya. Yaitu menyintai wewangian,menyintai wanita dan dibuat kesejukan mataku ada dalam sholat "(HR.Muslim).

Wanita adalah keindahan dunia,wanita adalah wewangian dunia yg tidak ada seorangpun yg tidak menyukainya.

Maka jangan mencari isteri sebagai Qahramanah, jangan jadikan isteri budakmu dan pembantumu.

Qahramanah itu PEMBANTU, jika mencari yg bisa masak,enak masakan,pintar urus rumah,jangan cari isteri,cari saja Pembantu .  :)

Islam tidak akan pernah menjadikan wanita sebagai pembantu dalam rumah.

Isteri di dudukkan sebagai wanita yg dihormati dan memberikan penghormatan kepada Suami. Isteri tidak boleh diberikan beban yg berat,dan juga tidak boleh diberikan tanggung jawab yang melebihi dari kemampuannya.

Kalau laki laki kita ibaratkan dunia,maka wanita adalah isinya.
Dunia tanpa isi adalah ruang hampa. Kalau laki laki kita ibaratkan daratan,wanita adalah samudera dan segala macam aneka kekayaan yg ada dibawahnya.
Karena itu, cintailah wanita (tentunya tdk melebihi cinta kalian pada Allah ), maka anda akan merasa damai berlayar diatasnya. Cintailah wanita,dgn ketulusan, maka dia akan mengisi keindahan dunia. Cintailah wanita,dia akan menjadi pelangi hidup yg Indah. Cintailah wanita,dia akan mewarnai cakrawala dunia, cintailah wanita,dia akan menjadi kekayaan anda yg paling berharga. Cintailah wanita,dia akan memberikan kedamaian dunia. Cintailah wanita. Dia akan memberikan segalanya.

Jika anda menelusuri perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Anda akan mendapatkan pengetahuan bagaimana Rasulullah mendudukkan status wanita. Anda akan tahu  hakikat cinta dalam sebuah bangunan rumah tangga.

Rasulullah menempatkan isteri sebagai orang yg sangat dihormati,diberikan kebebasan dan kepercayaan mengatur urusan rumah,tentu diberikan kasih sayang yg tinggi. Beliau sangat perhatian pada isterinya. Beliau memberikan kepedulian yg tinggi,beliau mencegah agar isteri tidak lelah,tidak meneteskan air mata (tidak membuat sedih), beliau menjaga perasaannya,mendudukkaannya sebagai pendamping. Beliau mendengarkan dan menyimak pengaduannya,menghilangkan kesedihannya,dan tidak meremehkannya".Allahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar