Berbahagialah duhai kalian orang orang yang beriman,yang bersatu padu didalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, dan sekali lagi,berbahagialah duhai para tentara Allah yang menghadang dan melawan segala kedurjanaan, karena Allah Subhannahu wa Ta'ala mengawasi dan menjaga kalian dengan kecintaan-Nya dalam Ar-rahman Ar-Rahim-Nya.
Allah Subhannahu wa Ta'ala mencintai kalian yang membela Al-Qur'an demi keimanan kalian, bukanlah karena butuh kalian, tetapi karena kasih sayang-Nya pada kalian.
Allah Ta'ala mencintai kalian, bukan untuk Diri-Nya.
Allah mencintai ketaatanmu pada-Nya, karena manfaatnya kembali padamu sendiri.
Atas keimanan kalian menetapkan dimana kalian berada,diantara kaum pendusta atau kaum yang sebenar2nya taqwa, untuk itu, kalian harus aktif dan menghadap Allah Yang mencintai kalian, demi untuk kalian sendiri.
Orang beriman itu lupa segalanya dan mengingat Tuhannya Allah Subhannahu wa Ta'ala, sehingga berhasillah taqarrub kepada-Nya, dan hidup dengan-Nya, beserta-Nya, lalu tawakkalnya benar.
Cukuplah di dunia dan akhirat bila tawakkalnya orang beriman, tauhidnya benar, Allah memberikan amal kepadanya sebagaimana dianugerahkan kepada Nabi Ibrahim as, memberinya makna dan hakikatnya, bukan panggilan namanya. Allah memberikan makanan dan memberinya minuman dan menempatkan di "bilik Rumah"-Nya, bukan berarti Allah Azza wa-Jalla memberinya pada wujud tempatnya.
Bila dalam posisi ini, benarlah mengaitkan dengan Nabi Ibrahim as, dari segi maknawinya, bukan dari segi rupa bentuk.
Hai diri yang mencela aksi umat islam.
Apa anda tidak malu, ketika anda berhasrat di cintai Allah, namun anda mengabdi kegelapan dan memakan makanan haram?
Sampai kapan anda makan seperti itu, dan mengabdi pada penguasa?
Padahal dalam waktu dekat mereka lengser. Karena itu hendaknya anda mengabdi kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala yang tidak pernah lengser.
Gunakan akal sehatmu, terimalah kehidupan duniamu yang sedikit, hingga anda meraih akhirat lebih banyak.
Raihlah bagianmu dari zuhudmu, hingga upayamu justru menuju di hadapan pintu Tuhanmu Allah Subhannahu wa Ta'ala, ada di "genggaman" Kuasa-Nya, bersama-Nya, bukan bersama dunia, bukan bersama tangan-tangan dunia, bukan pula berada di tangan-tangan penguasanya melalui pergaulan naluri nafsu, syetan dan publik.
Bila anda berusaha untuk kehidupan dunia, sedangkan hati anda bersama Allah, maka para malaikat dan ruh-ruh para Nabi ada di sekitar anda. Sungguh jauh berbeda orang yang menyerah pada dunia dan orang yang menyerah kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Allahu a'lam :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar