Jumat, 24 Juni 2016

Renungan 20 Ramadhan 1437H

Renungan, malam 20 Ramadhan 1437 H

Istirahatlah dengan Tenang di Sisi-Nya,
Caranya dengan tawakal kepada Allah <--- ini sungguh nikmat, Nikmatullah.

Jika istirahatnya dengan bertawakal, badan ruhani bekerja dengan berpikir.
Makanan ruhani kita dzikrullah.
tawakal merupakan istirahat yang nikmat senikmat nikmatnya.
Maka,
istirahatlah dengan tenang.
Sesungguhnya Allah bersama kita, senantiasa.

“Tiada yang dapat memberi pertolongan selain dengan izin-Nya”(QS Al Baqarah; 255).

Bismillaahi tawakkaltu ‘ala’llaah, wa laa hawla wa laa quwwata illa bi’llaahi’l-aliyyil ‘adziim ---> Dengan nama Allah, hamba berserah diri kepada-Nya, dan tiada daya, tiada pula upaya, selain dengan pertolongan-Nya.

Jelaslah Allah Maha Menolong. Nabi Ya’qub telah memberi contoh tentang bagaimana berserah kepada Allah saja : “Sesungguhnya kepada Allah-lah saja aku mengadukan kesusahan dan kesedihan. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang kau tidak mengetahuinya.”(QS Yusuf: 86)

Sesungguhnya pun Allah memastikan bahwa syaithan tidak akan mencelakakan manusia yang telah berserah diri kepada-Nya.

“Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.”(QS An-Nahl: 99)

Jika kita beriman dan bertauhid kepada Allah, meyakini betapa Dia Maha Kuasa mengatur dan menyelesaikan segala urusan, badan jasmani dan ruhani dapat tenang beristirahat. Manusia toh memang serba terbatas dan hanya Allah Yang Maha Tidak Terbatas.

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan cukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan untuk tiap-tiap sesuatu.”(QS Ath-Thalaaq: 3);

Allah Maha Menjaga dalam siaga dan lena manusia. Allah Maha Melindungi dalam keadaan kita terjaga maupun lupa. Alangkah indah jika menyadari kehadiran Allah bahkan ketika kita tak sanggup lagi mengingat-Nya karena keterbatasan diri. Istirahat adalah salah satu di antara keterbatasan diri itu. Dan istirahatnya badan ruhani dengan bertawakal. Allah tiada tidur, tiada pula mengantuk, dalam melindungi makhluk-makhluk-Nya.

“Dia Pelindung kami dan hanya kepada Allah-lah orang beriman bertawakal.”(QS At Taubah: 51).

Nikmatullah...
Barakallah.  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar