Kamis, 27 Oktober 2016

Jubah Follino

Jubah Follino

Bahan : halus,ringan,dingin

kancing benik
kantong rits kanan kiri

all size


Sirwal Follino

Sirwal Follino

tidak nerawang,ringan,adem

model : tali kolor ,kantong 1 rits

all size

Selasa, 25 Oktober 2016

Baju Koko

Baju Koko lengan pendek 95k

Baju Koko lengan panjang 105k

Size : m,l,xl ,all size

Minat hub wa : 083822751700(wulan)

#bajukoko
#kokolenganpendek
#kokolenganpanjang

size : M,L,XL,All size

Jumat, 21 Oktober 2016

Bayar saya menggunakan tautan PayPal.Me saya https://paypal.me/diaryaurastore

Gamis Cantik Jersey

Spesifikasi Gamis Jersey :
* Bahan ringan, adem, lentur, tidak gampang kusut
* Ukuran all size
* Tersedia warna2 yang cantik
Harga @ 160K

Minat hub wa : 083822751700(wulan)

Rabu, 12 Oktober 2016

Ada Malaikat Muqarrabin ,ada Manusia Muqarrabin

Ada Malaikat Muqarrabin, ada Manusia Muqarrabin.

Bisakah Manusia menjadi seperti bagaikan Malaikat Muqarrabin ?

Apa yang dimaksud Muqarrabin ?
Yaitu :
---> orang yang dekat ,sangat dekat dengan Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Siapa mereka?
Yakni :
---> golongan mukmin yang hati dan perasaan dekat hanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Setiap amalannya penuh khusyu' dan ikhlas kepada Allah Ta'ala.
---> Mereka itulah golongan yang sangat dekat dengan Allah Ta'ala disebabkan pengorbanan mereka dalam menegakkan agama Allah Subhannahu wa Ta'ala. Bahkan nyawapun sanggup mereka korbankan semata-mata untuk mempertahankan agama Allah .
Karena hal itulah mereka mendapat kedudukan yang begitu tinggi di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala : “Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang Muqarrabin (didekatkan kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta syurga kenikmatan. (QS.al-Waqi'ah: 88-89).

Bagaimana ciri ciri manusia muqarrabin ?
Yaitu :
---> Bermuhasabah :

Orang berakal yang hendak menyelamatkan dirinya daripada semua kebinasaan, serta ingin pula ianya dimasukkan oleh Allah ke dalam golongan orang-orang yang muqarrabin dalam semua perjalanan dan tindak-tanduknya, apabila ia berazam hendak melakukan sesuatu perkara,atau dengan cara perkataan ataupun perbuatan, ia terlebih dahulu hendaklah menyadari bahwa ia akan ditanya oleh Allah, tentang perkara itu.

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. al-Hasyr : 18).

Karena itu,
hendaklah seseorang itu menyediakan jawaban bagi pertanyaan pertanyaan Allah sebelum ia memulainya.
Sekiranya ia rasa bahwa dia bisa memberi jawaban yang benar dan lurus serta diridhai oleh Allah, maka bolehlah ia memulai perkara itu.
Dengan cara demikian,
Ia akan memperolehi kepujian di dunia dan di akhirat.
Sebaliknya,
kalau ia rasa bahwa jawabannya tidak memuaskan dan tidak akan diridhai oleh Allah,maka ia hendaklah menjauhi diri dari perkara maksiat dan dosa karena perkara itu akan membawa akibat buruk kepadanya kalau dilakukannya.

Orang yang pandai adalah yang menghisab (menilai) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.

Dasar ini adalah menjadi asas bagi semua perbuatan dan perkataan.

Barangsiapa yang berpegang teguh dengan dasar ini, maka Adabnya berdasarkan kelurusan, baik pada lahiriah maupun bathiniah, dan tidak ada cacat.

Seperti dalam nasehat Saydina Umar al-Khattab r.a :"Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab (Allah) dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang (Allah) serta bersiap-siaplah untuk menghadapi hari pemeriksaan yang paling besar (hari kiamat".

---> Mengharap ridha Allah semata-mata.

Seorang Muslim tidak patut melakukan sesuatu perbuatan atau melafazkan sesuatu perkataan melainkan karena mencari keridhaan Allah.
Kalaulah seseorang itu bertujuan benar untuk mencari keridhaan Allah dan di samping itu hatinya bersih dari segala tujuan yang lain, serta berpegang teguh dengan dasar ini, ia tetap tidak akan berkata atau melakukan sesuatu perbuatan melainkan setelah ia yakin dan berhemat-hemat. Semua amalannya akan tetap ikhlas.

Firman Allah Ta'ala dalam al-qur'an surah Al-Kahf ayat 28:
"Dan bersabarlah kamu hai Muhammad bersama-sama dengan orang-orang yang menyerukan Tuhan mereka di waktu pagi dan petang dengan mengharapkan keridhaan Allah."

Dan firman Allah dalam surah Al-Lail ayat 9:
"Pada hal tidak ada padanya budi seorang yang patut dibalas melainkan karena hendak mencari keridhaan Tuhan yang maha Tinggi dan Tuhannya akan meridhainya."

---> Mengeratkan Silaturrahim.

Seorang Muslim, hendaklah mempunyai penuh perasaan belas kasihan kepada semua saudara Muslim tanpa membeda bedakan di antara kaya dan miskin, berpangkat atau tidak berpangkat.
Ia hendaklah menyempurnakan segala hak mereka sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Islam seperti memuliakan, menghormati dan menolong mereka.
Kalaulah ia berpegang teguh kepada dasar ini dengan tulus ikhlas niscaya Allah akan melimpahkan cahaya dan rahmat-Nya ke atas seluruh jasadnya, dan dianugerahkan pula rasa kemanisan rahmat itu.

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Surah Al-Ambiyaa', ayat 107 :
"Tidak kami utuskan engkau hai Muhammad melainkan karena rahmat kepada sekalian alam."

Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wassalam bersabda:
Rahim (tali persaudaraan) itu digantungkan pada Arsy, ia berkata: "Barang siapa yang menyambungku (berbuat baik kepada kerabat), maka Allah akan menyambungnya dan barang siapa yang memutuskan aku, maka Allah pun akan memutuskannya." (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Hadits riwayat Jubair bin Muth`im ra.:Dari Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wassalam bahwa beliau bersabda:
"Tidak akan masuk Syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan."
(Hadits Shahih Riwayat Muslim ).

Hadits riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wassalam bersabda: "Barang siapa yang merasa senang bila dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi)." (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

---> Menyempurnakan ADAB.

Adab ini berkenaan dengan akhlak yang sebenar benarnya. Bukan akhlak yg dibungkus kemunafikan. :)

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkenaan ciri-ciri akhlak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
Firman Allah :
"Dan bahwa sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) mempunyai akhlak yang amat mulia. (QS. al-Qalam : 04).

Seterusnya Allah menyuruh kita meneladani akhlak Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut:
"Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik,yaitu bagi orang yang senantiasa mengharapkan (keridhaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat,serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang).(QS. al-Ahzab : 21).

Antara tujuan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam diutus adalah menyempurnakan akhlak yang mulia dan sahih:
Sesungguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak yang shalih.
[ Sahih: HR.al-Bukhari ].

Akhlak yang mulia mencerminkan kesempurnaan iman:
Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wassalam bersabda :
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.[Hasan Sahih: HR.al-Tirmizi ].

Dasar ini merupakan pati dan intisari agama Islam.
Seorang hamba Allah hendaklah beradab dan bersifat lemah lembut terhadap keluarga, sahabat-sahabat dan seluruh kaum Muslimin.

Firman Allah Ta'ala :
"... Dan katakanlah kepada manusia dengan perkataan yang baik ... " yaitu tidak mengatakan sesuatu yang keji. (QS. al-Baqarah ayat 83).

Ini berarti bahwa bukan saja dikehendaki mengatakan perkataan yang baik malah yang lebih baik daripada itu,yakni dengan Adab.

Pendeknya apa saja perkataan dan perbuatan baik yang kamu suka dikatakan atau dibuat orang kepada kamu, maka katakan dan buatlah kepada makhluk-makhluk Allah Ta'ala,
Sebaliknya,
apa yang kamu benci dari orang lain terhadap diri kamu, baik perkataan ataupun perbuatan yang keji, maka hendaklah kamu jauhinya karena Allah akan berbuat kepada hamba-Nya mengikut sifat dan perangai hamba itu terhadap makhluk-Nya.
Balasan Allah terhadap sesuatu sifat hamba adalah dengan bentuk yang sesuai dan sewajar dengannya.

Maka,
marilah kita berusaha menjadi mukmin yang muqarrabin dan di kasihi oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Buang segala sifat ananiyyah,tak punya adab,sombong, ego, bangga diri dan sifat-sifat mazmumah dan hiasailah akhlak dengan sifat-sifat mahmudah.

Beradablah agar tidak menjadi manusia biadab.
Allahu a'lam. :)

Senin, 10 Oktober 2016

Tenangkan Hati

Tenangkan Hati

Ketenangan itu dicapai melalui zikrullah. Namun zikrullah yang bagaimana dapat memberi kesan dan meresap kepada hati?

Ramai yang berzikir tetapi tidak tenang. Ada orang berkata :
“ketika saya dihimpit hutang, jatuh sakit, dicerca dan difitnah, saya pun berzikir. Saya ucapkan subhanallah, alhamdulillah, Allah hu Akbar beratus-ratus malah beribu-ribu kali tetapi mengapa hati tidak tenang juga?”

Zikrullah hakikatnya bukanlah sekedar menyebut atau menuturkan kalimah.

Ada bedanya antara berzikir dengan “membaca” kalimah zikir.

Zikir yang berkesan melibatkan tiga dimensi –> dimensi lidah (qauli), hati (qalbi) dan perlakuan (fikli).

Katakanlah lidah mengucapkan subhanallah –> artinya Maha Suci Allah. <== itu zikir qauli.

Namun, pada waktu yang sama hati hendaklah merasakan Allah itu Maha Suci pada zat, sifat dan af’al (perbuatannya).

Segala ilmu yang di miliki tentang kesucian Allah hendaklah dirasai bukan hanya diketahui.
Allah itu misalnya :
suci daripada sifat-sifat kotor seperti dendam, khianat, prasangka dan sebagainya

Dimensi kata, rasa dan tindakan :

Jika seorang hamba yang berdosa bertaubat kepada-Nya, Allah bukan saja mengampunkannya, malah menghapuskan catatan dosa itu, bahkan menyayangi dan memberi “hadiah” kepadanya.
Firman Allah Azza wa Jalla:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…”( QS.At Tahrim: 8)

“… Sungguh, Allah menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri”(QS. al baqarah :222)

Sifat ini berbeda sekali dengan banyak manusia yang kadang begitu sukar memaafkan kesalahan orang lain.
Dan segelintir yang mampu memaafkan pula begitu sukar melupakan –-> Hendak memberi hadiah kepada orang yang bersalah mencaci, memfitnah dan menghina kita?
Ah, jauh panggang daripada api!

Begitulah kotornya hati yang senantiasa diselubungi dendam, prasangka dan sukar memaafkan.
Tidak seperti Allah yang begitu suci, lunak dan pemaaf.
Jadi,
apabila bertasbih, rasa-rasa inilah yang harus diresapkan ke dalam hati.<== Ini zikir qalbi namanya.

Tidak cukup di tahap itu, zikrullah perlu dipertingkatkan lagi ke dimensi ketiga. Hendaklah orang yang bertasbih itu memastikan perlakuannya benar-benar menyucikan Allah.
artinya, dia melakukan perkara yang selaras dengan suruhan Allah yang Maha Suci dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya.
Yang halal, wajib, harus dan sunah dibuat. Manakala yang haram dan makruh ditinggalkannya.
Zina, mengumpat, mencuri, memfitnah dan lain-lain dosa yang keji dan kotor dijauhi.

Bila ini dapat dilakukan ,maka seseorang itu telah tiba di dimensi ketiga zikrullah –> zikir fikli!

Sekiranya ketiga dimensi zikrullah itu dapat dilakukan, maka kesannya sangat mendalam kepada hati. Sekurang-kurang hati akan dapat merasakan :
---> Rasa kehambaan.
---> Rasa bertuhan.
---> Memahami maksud takdir.
---> Mendapat hikmah di balik ujian.

Hati adalah sumber dari segala-galanya dalam hidup, agar kehidupan baik dan benar, maka perlu menjaga kebersihan hati. Jangan sampai hati dikotori dengan hal-hal yang dapat merusak kehidupan, apalagi sampai merusak kebahagiaan hidup di dunia ini dan di akhirat nanti.

Untuk menjaga kebersihan hati maka perlu juga untuk menjaga penglihatan, pendengaran, fikiran, ucapan kita dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Ta'ala. Dengan menjaga hal-hal tersebut dapat menjaga kebersihan hati .
Dengan hati yang bersih tergapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Bagaimana Rasa kehambaan ?

Rasa kehambaan ialah ---> rasa yang perlu ada di dalam hati seorang hamba Allah terhadap Tuhan-Nya.
Antara rasa itu ialah :
---> rasa tiada daya upaya, jahil, lemah, bersalah, hina dan lain-lain lagi. Bila diuji dengan kesakitan, kemiskinan, cercaan misalnya, seorang yang memiliki rasa kehambaan nampak segala-galanya itu datang daripada Allah.
Firman Allah:
“Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakal orang-orang yang beriman.”(QS. At Taubah: 51)

Seorang hamba akan pasrah dan merasakan bahwa dia wajar diuji. Bukankah dia seorang hamba?
Dia akur dengan apa yang berlaku dan tidak mempersoalkan mengapa aku yang diuji?
Kenapa aku, bukan orang lain? <== Ini samalah dengan mempersoalkan Allah yang mendatangkan ujian itu.

Menerima hakikat bahwa kita layak diuji akan menyebabkan hati menjadi tenang. Jika kita “memberontak” hati akan bertambah kacau.

Seorang hamba dikatakan sudah “memberontak” kepada Tuhannya apabila dia menukar kebiasaan-kebiasaan dalam hidupnya apabila diuji Allah dengan sesuatu yang tidak disukainya. Misalnya :
dia tidak mau makan-minum secara teratur, tidak mandi, tidak menyisir rambut, tidak berpakaian rapi dan bersih,dan lain-lain.
Ungkapan mandi tak basah, tidur tak nyenyak, makan tak kenyang adalah satu “demonstrasi” seorang yang sudah tercabut rasa kehambaannya apabila diuji.

Bila ditimpa ujian manusia diajarkan untuk mengucapkan kalimah istirja’ –> innalillah wa inna ilaihi rajiun.
Firman Allah:
“…yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-nyalah kami kembali.” (QS.Al baqarah: 156)

Mengapa manusia diperintahkan mengucapkan istirja’?

Kalimah ini sebenarnya mengingatkan manusia agar kembali merasakan rasa kehambaan. Bahwa manusia adalah hamba milik Allah dan kepada-Nya akan dikembalikan.

Kita layak, patut dan mesti diuji karena kita hamba, bukan tuan apalagi Tuhan dalam hidup ini.

Lantas,bagaimana dengan Rasa bertuhan ?

Rasa kehambaan yang serba lemah, tiada daya upaya,miskin, kurang dan jahil itu mesti diimbangi oleh rasa bertuhan.

Bila rasa lemah timbul bergantungan kepada yang Maha kuat. Bila kita rasa kurang timbul pengharapan kepada yang Maha sempurna. Bila miskin, timbul rasa hendak meminta kepada yang Maha kaya.

Rasa pengharapan, pengaduan dan permintaan hasil menghayati sifat-sifat Allah yang Maha sempurna itulah yang dikatakan ---> rasa bertuhan.

Jika rasa kehambaan menyebabkan seseorang takut, hina, lemah sebaliknya rasa bertuhan akan menimbulkan rasa berani, mulia dan kuat.

Seorang hamba yang paling kuat di kalangan manusia ialah ---> dia yang merasa lemah di sisi Allah Ta'ala.

Ketika itu ujian walau bagaimana berat sekalipun akan mampu dihadapi karena merasakan Allah akan membantunya. Inilah rasa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menenteramkan kebimbangan Sayidina Abu Bakar ketika bersembunyi di gua Thaur dengan katanya :
“la tahzan innallaha maana –> jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita!”

Rasa bertuhan inilah yang menyebabkan para nabi dan Rasul, mujaddid dan mujtahid, para mujahid dan murabbi sanggup berhadapan dgn kekuatan mayoritas masyarakat yang menentang mereka maupun kezaliman pemerintah yang mempunyai kuasa.

Tidak ada istilah kecewa dan putus asa dalam kamus hidup mereka.
Doa adalah senjata mereka manakala shalat dan sabar menjadi wasilah mendapat pertolongan Allah.

Dalam apa pun juga keadaan, positif maupun negatif, miskin ataupun kaya, berkuasa ataupun rakyat biasa,sehat atau sakit, tidak dikenali ataupun populer, hati mereka tetap tenang.
Bila hati tenang berlakulah keadaan yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
Amat menarik hati keadaan orang beriman, semua pekerjaannya baik belaka, dan itu ada hanya pada orang beriman: Jika memperoleh kesenangan, dia bersyukur. Dan itu memberikannya kebaikan (pahala). Jika ditimpa bahaya (kesusahan), dia sabar dan itu juga memberikannya kebaikan.”

Kemudian,bagaimana memahami maksud takdir Allah Azza wa Jalla ?

Mana mungkin kita menghindar dari diuji ,karena itu adalah takdir Allah Azza wa Jalla.
Yang mampu kita buat hanyalah meningkatkan tahap kebergantungan kita kepada Allah Ta'ala di samping berusaha menyelesaikan masalah itu
–-> kita tidak mampu mengawal arah tiupan angin, kita hanya mampu mengawal kemudi pelayaran kita.

Kemudi dalam pelayaran kehidupan kita hati. Hati yang bersifat bolak-balik (terutamanya bila diuji) hanya akan tenang bila kita beriman kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala –> yakin kepada kasih-sayang, keampunan dan sifat pemurah-Nya.

Dalam haL Apapun juga, takdir yang ditimpakan-Nya ke atas kita adalah bermaksud baik sekalipun kelihatan negatif. Baik dan buruk hanya pada pandangan kita yang terbatas, namun pada pandangan-Nya yang Maha luas, semua yang ditakdirkan ke atas hamba-Nya pasti bermaksud baik.

Tidak salah untuk kita menyelesaikan masalah yang menimpa (bahkan kita dituntut untuk berbuat demikian), namun jika masalah itu tidak juga dapat diselesaikan, bersangka baik kepada Allah berdasarkan firman-Nya:
“Ada perkara yang kamu tidak suka tetapi ia baik bagi kamu dan ada perkara yang kamu suka tetapi ia buruk bagi kamu, Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahuinya ( QS. Al Baqarah : 216)

siapa yang menyangka sifat kasih sayang Allah terpisah dalam takdir-Nya, maka itu adalah karena pendeknya penglihatan akal dan mata hati seseorang.

Siapa tidak inginkan kekayaan, malah kita dituntut mencari harta.
Namun, jika setelah berusaha sedaya upaya, masih miskin juga, bersangka baiklah dengan Allah Azza wa Jalla ! mungkin itu caranya untuk kita mendapat pahala sabar.

Begitu juga kalau kita ditakdirkan kita tidak berilmu, maka berusahalah untuk belajar, karena itulah maksud Allah mentakdirkan begitu.

Kalau kita berkuasa, Allah inginkan kita melaksanakan keadilan. Sebaliknya, kalau kita diperintah (oleh pemimpin yang baik), itulah jalan untuk kita memberi ketaatan, dalam apapun  juga takdir Allah, hati kita dipimpin untuk memahami apa maksud Allah di balik takdir itu.

Jadi, kita tidak akan cemberut, mengeluh,marah,kesal, stres dan tertekan dengan ujian hidup.

Jalanilah hidup sebaik-baiknya, namun ingatlah takdir Tuhan senantiasa mengatasi apa yg dijalani insan.

Jangan coba mengambil alih “kerja Tuhan” yakni coba menentukan arah angin dalam kehidupan ini tetapi buatlah kerja kita, yakni mengawal pelayaran hidup kita dengan meningkatkan iman dari masa ke masa.

Bagaimana bisa Mendapat hikmah bila diuji ?

Hikmah adalah ---> sesuatu yang tersirat di balik yang tersurat.

Hikmah dikaruniakan sebagai hadiah paling besar dengan satu ujian.
Hikmah hanya dapat ditempa oleh didikan langsung daripada Allah melalui ujian-ujian-Nya.

Jika tidak diuji, bagaimana hamba yang taat itu hendak mendapat sabar, syukur, ikhlas,Ridha, pemaaf, qanaah pada Allah?

Maka dengan ujian bentuk inilah ada di kalangan para rasul ditingkatkan kepada derajat Ulul Azmi –> yakni mereka yang paling gigih, sabar dan berani menanggung ujian.

Ringkasnya, hikmah adalah karunia termahal di balik ujian buat golongan para nabi, siddiqin, syuhada dan shalihin ialah mereka yang senantiasa diuji.

Firman Allah:
Apakah kamu mengira akan masuk ke dalam syurga sedangkan kepada kamu belum datang penderitaan sebagai¬mana yang dideritai orang-orang terdahulu daripada kamu, yaitu mereka ditimpa kesengsaraan, kemelaratan dan kegoncangan, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya merintih: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?”
(Surah al-Baqarah: 214)

Pendek kata, bagi orang beriman, ujian bukanlah sesuatu yang negatif karena Allah senantiasa mempunyai maksud-maksud yang baik di baliknya.
Malah dalam keadaan berdosa sekalipun, ujian didatangkan-Nya sebagai satu pengampunan.

Manakala dalam keadaan taat, ujian didatangkan untuk meningkatkan derajat.
Justru,
telah sering para muqarrabin (orang yang dekat dengan Allah) tentang hikmah ujian dengan berkata:
“Allah melapangkan bagi mu supaya kau tidak selalu dalam kesempitan dan Allah menyempitkan bagimu supaya kau tidak hanyut dalam kelapangan, dan Allah melepaskan kau dari keduanya, supaya kau tidak bergantung kepada sesuatu selain Allah.

Apabila hal ini dapat dimiliki ,maka hati akan senantiasa riang, gembira dan tenang dengan setiap pekerjaan yang dilakukan.

Senantiasa melakukan kerja amal, sedekah,infaq, tolong menolong, bergotong royong, senantiasa berbicara benar, sopan,berAdab dan hidup dengan berkasih sayang antara satu dengan lain.

Bersihkanlah hati dari segala kotorannya dengan memperbanyak zikrullah.

Itulah satu-satunya jalan untuk mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.
Manusia perlukan zikir umpama ikan perlukan air.
Tanpa zikir, hati akan mati.

Tidak salah memburu kekayaan, ilmu, nama yang baik, pangkat yang tinggi tetapi zikrullah mestilah menjadi teras dan asasnya.
InsyaAllah,
dengan zikrullah hati kita akan lapang sekalipun duduk di dalam pondok yang sempit apa lagi kalau tinggal di istana yang luas.

Inilah bukti keadilan Allah karena meletakkan kebahagiaan pada zikrullah –> sesuatu yang dapat dicapai oleh semua manusia tidak miskin atau kaya, berkuasa atau rakyat jelata, bodoh atau pintar,jelek atau cantik/rupawan. Dengan itu semua orang layak untuk bahagia asalkan tahu arti dan melalui jalan yang sebenar benarnya dalam mencarinya.
Dan ternyata oh ternyata,
yang di cari terlalu dan sangat sangat dekat… hanya berada di dalam Diri sendiri.

Allahu a'lam. :)

Speaker Al-Qur'an

Speaker Al-Qur'an Lengkap dengan Qori & Qori'ah terbaik Nasional dan Internasional.

Khusus untuk seluruh keluarga, mempermudah menghafal & murojo'ah  ( mengulang hafalan ) Al-qur'an.

Speaker Al-Qur'an Lengkap.

--- Per Ayat

--- Per Juz

--- Per Halaman

--- Per Surah

--- Dilengkapi dengan Metode Talaqqi(belajar membaca al-qur'an).

--- Terjemahan Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris.

--- Murottal Muhammad Thaha

--- Murottal Ahmad Saud

--- Murottal Maghfirah M.Husein

--- Ustadz Maulana Yusuf (menantu AA        GYM).

Dilengkapi juga dengan :

--- Do'a Do'a

--- Adzan

--- MP3 Al-Matsurat & ayat ayat Ruqyah

--- Asmaul Husna.

Keterangan :
--- Dengan membeli Speaker Al-Qur'an ini, anda telah berinfak. Sebagian keuntungan akan disumbangkan untuk anak2 yatim asuhan kami.
--- Kami menerima orderan partai besar untuk Rumah Tahfidz Al-Qur'an, Madrasah dsbnya dengan harga khusus.

--- Tersedia dengan 5 warna :

Merah,Biru,Ungu,Pink,Hitam.

Catatan :

U/ warna menyesuaikan dengan stok yang tersedia.

Minat, hub kami via wa : 083822751700/081218182075.

Ig      : wulan_diaryaura

Blog : Diary Aura online shop

Wassalam.
Diary Aura Store

Speaker Al-Qur'an

Speaker Al-Qur'an Lengkap dengan Qori & Qori'ah terbaik Nasional dan Internasional.

Khusus untuk seluruh keluarga, mempermudah menghafal & murojo'ah  ( mengulang hafalan ) Al-qur'an.

Speaker Al-Qur'an Lengkap.

--- Per Ayat

--- Per Juz

--- Per Halaman

--- Per Surah

--- Dilengkapi dengan Metode Talaqqi(belajar membaca al-qur'an).

--- Terjemahan Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris.

--- Murottal Muhammad Thaha

--- Murottal Ahmad Saud

--- Murottal Maghfirah M.Husein

--- Ustadz Maulana Yusuf (menantu AA        GYM).

Dilengkapi juga dengan :

--- Do'a Do'a

--- Adzan

--- MP3 Al-Matsurat & ayat ayat Ruqyah

--- Asmaul Husna.

Keterangan :
--- Dengan membeli Speaker Al-Qur'an ini, anda telah berinfak. Sebagian keuntungan akan disumbangkan untuk anak2 yatim asuhan kami.
--- Kami menerima orderan partai besar untuk Rumah Tahfidz Al-Qur'an, Madrasah dsbnya dengan harga khusus.

--- Tersedia dengan 5 warna :

Merah,Biru,Ungu,Pink,Hitam.

Catatan :

U/ warna menyesuaikan dengan stok yang tersedia.

Minat, hub kami via wa : 083822751700/081218182075.

Ig      : wulan_diaryaura

Blog : Diary Aura online shop

Wassalam.
Diary Aura Store